UPT Puskesmas Tanjung Palas Utara


Green Weblog Puskesmas "KREASI"
Gerakkan mouse anda dan silahkan nikmati kembali posting blog kami!

Copyright 2011 rustamedia.blogspot.com - All rights reserved

Status Gizi Dalam Hubungannya dengan KMS

Oleh: Andi Muh Asrul Irawan

penimbanganBayi 1. KMS

Kartu Menuju Sehat (KMS) adalah kartu yang memuat kurva pertumbuhan normal anak berdasarkan indeks antropometri berat badan menurut umur. Dengan KMS gangguan pertumbuhan atau risiko kelebihan gizi dapat diketahui lebih dini, sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan secara lebih cepat dan tepat sebelum masalahnya lebih berat KMS di Indonesia telah digunakan sejak tahun 1970-an, sebagai sarana utama kegiatan pemantauan pertumbuhan. Pemantauan pertumbuhan adalah serangkaian kegiatan yang terdiri dari

  1. penilaian pertumbuhan anak secara teratur melalui penimbangan berat badan setiap bulan, pengisian KMS, menentukan status pertumbuhan berdasarkan hasil penimbangan berat badan
  2. menindaklanjuti setiap kasus gangguan pertumbuhan. Tindak lanjut hasil pemantauan pertumbuhan biasanya berupa konseling, pemberian makanan tambahan, pemberian suplementasi gizi dan rujukan

Kartu Menuju Sehat untuk Balita (KMS-Balita) adalah alat yang sederhana dan murah, yang dapat digunakan untuk memantau kesehatan dan pertumbuhan anak. Oleh karenanya KMS harus disimpan oleh ibu balita di rumah, dan harus selalu dibawa setiap kali mengunjungi posyandu atau fasilitas pelayanan kesehatan, termasuk bidan dan dokter.

KMS-Balita menjadi alat yang sangat bermanfaat bagi ibu dan keluarga untuk memantau tumbuh kembang anak, agar tidak terjadi kesalahan atau ketidakseimbangan pemberian makan pada anak.

1.1 Fungsi utama KMS ada 3, yaitu;

a. Sebagai alat untuk memantau pertumbuhan anak. Pada KMS dicantumkan grafik pertumbuhan normal anak, yang dapat digunakan untuk menentukan apakah seorang anak tumbuh normal, atau mengalami gangguan pertumbuhan. Bila grafik berat badan anakmengikuti grafik pertumbuhan pada KMS, artinya anak tumbuh normal, kecil risiko anak untuk mengalami gangguan pertumbuhan. Sebaliknya bila grafik berat badan tidak sesuai dengan grafik pertumbuhan, anak kemungkinan berisiko mengalami gangguan pertumbuhan.

b. Sebagai catatan pelayanan kesehatan anak. Di dalam KMS dicatat riwayat pelayanan kesehatan dasar anak terutama berat badan anak, pemberian kapsul vitamin A, pemberian ASI pada bayi 0-6 bulan dan imunisasi.

c. Sebagai alat edukasi. Di dalam KMS dicantumkan pesan-pesan dasar perawatan anak seperti pemberian makanan anak, perawatan anak bila menderita diare.

1.2 Cara Membaca KMS

clip_image002

Cara membaca KMS

a. Isikan bulan lahir anak pada 0 bulan lahir

b. Tulis semua kolom bulan penimbangan berikutnya secara berurutan.

c. Tulis bulan saat penimbangan pada kolom sesuai umurnya.

d. Tulis semua kolom bulan penimbangan berikutnya secara berurutan

clip_image003
  • Tulis berat badan di bawah kolom bulan saat penimbangan
  • Letakkan titik berat badan pada titik temu garis tegak (umur) dan garis datar (berat badan).
clip_image002[4]
  • Hubungkan titik berat badan bulan ini dengan bulan lalu. Jika bulan sebelumnya anak ditimbang, hubungkan titik berat badan bulan lalu dengan bulan ini dalam bentuk garis lurus
  • Jika anak bulan lalu tidak ditimbang, maka garis pertumbuhan tidak dapat dihubungkan

1.2.1 Menentukan Status Pertumbuhan anak

Status pertumbuhan anak dapat diketahui dengan 2 cara yaitu dengan menilai garis pertumbuhannya, atau dengan menghitung kenaikan berat badan anak dibandingkan dengan Kenaikan Berat Badan Minimum (KBM). Kesimpulan dari penentuan status pertumbuhan adalah seperti tertera sebagai berikut:

clip_image002[6] clip_image004

clip_image002[8]

Contoh disamping menggambarkan status pertumbuhan berdasarkan grafik pertumbuhan anak dalam KMS: Catat setiap kejadian kesakitan yang dialami anak. Contoh :

a. TIDAK NAIK (T); grafik berat badan memotong garis pertumbuhan dibawahnya; kenaikan berat badan < KBM (<800 g)

b. NAIK (N), grafik berat badan memotong garis pertumbuhan diatasnya; kenaikan berat badan > KBM (>900 g)

c. NAIK (N), grafik berat badan mengikuti garis pertumbuhannya; kenaikan berat badan > KBM (>500 g)

d. TIDAK NAIK (T), grafik berat badan mendatar; kenaikan berat badan < KBM (<400 g)

e. TIDAK NAIK (T), grafik berat badan menurun; grafik berat badan < KBM (<300 g)

2. Penilaian Status gizi

Ada beberapa cara melakukan penilaian status gizi pada kelompok masyarakat. Salah satunya adalah dengan pengukuran tubuh manusia yang dikenal dengan Antropometri. Dalam pemakaian untuk penilaian status gizi, antropomteri disajikan dalam bentuk indeks yang dikaitkan dengan variabel lain, seperti Umur, Berat Badan, dan Tinggi Badan.

Pedoman yang digunakan adalah berdasarkan standar table Nation Center For Health Statistic (NCHS). Status gizi anak dapat diketahui dengan mencocokan umur (dalam bulan) dengan berat badan pada standar table WHO-NCHS.

Dalam KMS kita tidak dapat mengetahui secara langsung status gizi anak kita, karena untuk mengetahui status gizi perlu dilaksankan pengukuran secara antropometri. Akan tetapi KMS dapat menjadi ajuan untuk menilai status gizi anak atau sebagai tindak lanjut kewaspadaan

Contoh Kasus

Misalakan seorang anak yang berumur 5 bulan yang pada KMSnya mengalami pertumbuhan yang baik dikarenakan setiap bulannya mengalami pertumbuhan yang cukup baik. Untuk mengetahui status gizi anak tersebut diperlukan pengukuran antropometri, berdasarkan indeks BB/U, dengan status gizi baik, gizi buruk, gizi normal atau gizi lebih.

Berdasarklan penimbangan diperoleh catatan sebagai berikut.

  • Pada bulan 0 (kelahiran) 3.05 kg
  • Pad bulan pertama 4.06 kg
  • Pada bulan kedua 4.7 kg
  • Pada bulan ketiga 5.47 kg
  • Pada bulan keempat 6.41 kg
  • Pada bulan kelima 7.01 kg

Untuk mengetahui status gizi anak tersebut yaitu dapat digunakan rumus Zscore

Z-score = (NIS-NMBR) / NSBR

  • NIS : Nilai Induvidual Subjek
  • NMBR : Nilai Median Baku Rujukan
  • NSBR : Nilai Simpang Baku Rujukan

clip_image002[7]

Tabel 1 Penilaian Status Gizi berdasarkan Indeks BB/U,TB/U, BB/TB Standart Baku Antropometeri WHO-NCHS

No

Indeks yang dipakai

Batas Pengelompokan

Sebutan Status Gizi

1

BB/U

< -3 SD

Gizi buruk

- 3 s/d <-2 SD

Gizi kurang

- 2 s/d +2 SD

Gizi baik

> +2 SD

Gizi lebih

2

TB/U

< -3 SD

Sangat Pendek

- 3 s/d <-2 SD

Pendek

- 2 s/d +2 SD

Normal

> +2 SD

Tinggi

3

BB/TB

< -3 SD

Sangat Kurus

- 3 s/d <-2 SD

Kurus

- 2 s/d +2 SD

Normal

> +2 SD

Gemuk

Contoh: Diketahui Umur anak 5 bulan dengan berat badan7.01 kg

Z-score = (7.01 – 7,5 ) : 0.8 = - 0.6 SD

= status gizi buruk

Berdasarkan pengukuran secara antropometri diketahui bahwa status gizi anak tersebut adalah “gizi buruk” sedangkan pertumbuhannya pada KMS dinilai baik, ini menunjukan bahwa KMS tidak dapat dijadikan ajuan sendiri dalam mengetahui status gizi anak.

1 komentar:

  1. thanks for sharing :)
    tanya dong,
    Z-score = (7.01 – 7,5 ) : 0.8 = - 0.6 SD
    darimana ya angka 0.8 nya?

    BalasHapus

Facebook Twitter Delicious Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger