UPT Puskesmas Tanjung Palas Utara


Green Weblog Puskesmas "KREASI"
Gerakkan mouse anda dan silahkan nikmati kembali posting blog kami!

Copyright 2011 rustamedia.blogspot.com - All rights reserved

Seputar Klinik Sanitasi Puskesmas

Sanitation-1 Apa itu klinik sanitasi ?

Klinik sanitasi adalah Ruang Pelayanan Informasi tentang upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit berbasis lingkungan.

Apa itu Penyakit Berbasis Lingkungan ?

Disebut Penyakit berbasis lingkungan, karena sumber penyakitnya berasal dari lingkungan yang jelek (air, udara, tanah yang tercemar), yaitu Penyakit Diare, Kecacingan, ISPA, Malaria, DBD, TB, Paru, Kulit/ Gatal-gatal, Keracunan Makanan/ minuman/ Pestisida dan keluhan akibat lingkungan yang buruk/akibat kerja.

Dimana klinik Sanitasi Berada ?

Klinik Sanitasi Berada di Puskesmas dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari program pelayanan Puskesmas.

Siapa yang Bertugas di Klinik Sanitasi?

Petugas sanitarian Puskesmas / Petugas Penyuluh Puskesmas

UPTD Puskesmas Tanjung Palas Utara Bentuk Unit Pelayanan Klinik Sanitasi

IMG00106-20110310-1608Penyakit lingkungan masih merupakan masalah kesehatan yang terbesar di masyarakat, tercermin dari tingginya angka kesakitan penyakit berbasis lingkungan dalam kunjungan ke sarana pelayanan kesehatan. Tingginya angka kesakitan tersebut disebabkan oleh masih buruknya kondisi sanitasi dasar teruma air`bersih dan sanitas, rendahnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), kurang hygienisnya cara pengolahan makanan serta buruknya penatalaksanaan aspek kesehatan dan keselamatan kerja.

Sebagai langkah terobosan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat, serta menjawab tantangan tersebut di atas, UPTD Puskesmas Perawatan Tanjung Palas Utara membentuk unit pelayanan yang diberi nama “Klinik Sanitasi”.  Klinik sanitasi adalah Ruang Pelayanan Informasi tentang upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit berbasis lingkungan.  Klinik sanitasi merupakan suatu cara dalam mengatasi masalah kesehatan lingkungan untuk pencegahan dan pengendalian penyakit dengan bimbingan, penyuluhan dan bantuan teknis dari petugas puskesmas, tetapi bukan sebagai unit pelayanan yang berdiri sendiri tetapi sebagai bagian integral dari kegiatan puskesmas.

IMG00107-20110310-1609  Bangunan seluas 10 x 8 meter persegi yang difungsikan sebagai Klinik Sanitasi

Dengan memanfaatkan bangunan yang sebelumnya adalah gudang penyimpanan perlengkapan yang sejatinya adalah ruang penyimpanan mayat yang tidak difungsikan.  Bangunan seluas 10 x 8 meter persegi tersebut kini tertata rapi, jauh dari kesan kumuh dan angker.  Di ruang ini telah dilengkapi perlengkapan konseling dan sarana administrasi seperti meja, kursi, sanitary kit dan visualisasi data. 

  IMG00159-20110331-0900 IMG00160-20110331-0900

Ruangan dalam Klinik Sanitasi, tampak rapi dan tertata rapi

Rencananya kedepan secara bertahap akan diusahakan dilengkapi dengan laboratorium sederhana meliputi pemeriksaan bakteriologis dan kimiawi air bersih, pengambilan dan pemeriksaan sampel makanan dan lain-lain.  Unit pelayanan ini nantinya diharapkan akan melayani bimbingan, penyuluhan dan bantuan teknis, baik untuk pasien penyakit berbasis lingkungan dan klien yang bermasalah dengan kondisi sanitasi yang buruk. Kegiatan ini dapat dilakukan di dalam gedung (puskesmas, pustu, posyandu) dan luar gedung (rumah pasien/kli en). Tujuan dari klinik sanitasi ini adalah mengetahui/menemukan faktor resko lingkungan dari pasien dengan penyakit menular berbasis lingkungan yang akan ditindaklanjuti dengan pengendalian faktor resiko yang dapat mempengaruhi morbiditas penyakit.

Layanan KB bagi Pria? Why Not?

Alat/ metode kontrasepsi untuk pria memang belum banyak dibuat. Hanya ada dua saja yang bisa menjadi pilihan untuk saat ini, yaitu:

  1. Kondom, dan
  2. Vasektomi.

Kedua macam alat tersebut menjadi pilihan untuk para pria beristri yang peduli terhadap’penderitaan’ istrinya. Mulai dari mengandung, melahirkan, mengurus anak, rumah tangga, hingga ber-kB pasti menjadi sebuah kondisi yang dialami oleh seorang istri. Padahal untuk urusan yang terakhir saya sebutkan, para suami juga bisa menjadi akseptor aktif KB, lho.

1. Kondom

Hampir setiap laki-laki dewasa mengenal kondom. Rasanya bohong banget kalau ada yang bilang belum mengenal alat kontrasepsi ini.

Kondom terbuat dari bahan lateks (karet) dan dipasang pada alat kelamin pria pada saat ereksi. Kondom hanya digunakan untuk satu kali pemakaian saja. Menurut referensi dari kompas.com, disebutkan bahwa awalnya kondom digunakan sebagai alat untuk pencegahan penularan penyakit kelamin. Pada perkembangannya, kondom saat ini digunakan juga sebagai alat kontrasepsi yang tidak hanya mencegah penularan penyakit menular seksual, tapi juga sebagai upaya untuk mencegah kehamilan.

Masih menurut referensi dari kompas.com, pada perkembangannya kondom mengalami tiga kali perubahan bahan. Yang pertama adalah dari karet tervulkanisir. Kondom dari bahan ini pertama kali dibuat tahun 1870. Berikut saya kutipkan kalimat dari kompas.com tentang kondom bahan ini: ”Pada masa itu kondom karet sangat mahal dan tebal. Para penggunanya disarankan untuk mencucinya sebelum dan setelah hubungan seksual. Mereka boleh memakainya sampai karetnya bocor atau pecah.” Terbayangkan betapa tidak menyenangkannya menggunakan kondom pada masa tersebut?

5 PERAN KADER MEWUJUDKAN RUMAH TANGGA SEHAT

posyandu KADER sebagai ujung tombak terdepan dalam Upaya Kesehatan Berbasis Masyartakat (UKBM) memegang peranan penting untuk menggerakkan partisipasi masyarakat supaya hidup bersih dan sehat. Salah satu tugas utama kader adalah bagaimana bisa memberdayakan pola hidup bersih dan sehat itu dalam tatanan rumah tangga di lingkungan terdekat tempat tinggalnya. Ada lima peran (5 P) kader dalam mewujudkan Rumah Tangga Sehat, yang disadur dan diolah kembali dari beberapa sumber, menurut opini penulis, seperti berikut ini :

1. PENDATAAN:

  • Melakukan pendataan rumah tangga yang ada di wilayahnya dengan menggunakan Kartu PHBS atau Pencatatan PHBS di rumah tangga pada buku kader.
  • Pendataan bisa dilakukan secara terpadu dengan petugas kesehatan atau pamong praja, aparat pemerintahan di wilayah tempat tinggalnya

2. PENDEKATAN:

  • Melakukan pendekatan kepada kepala desa/ lurah dan tokoh masyarakat untuk memperoleh dukungan dalam pembinaan PHBS di Rumah Tangga.
  • Pendekatan dilaksanakan secara personal dan persuasive guna mendapatkan dukungan optimal yang berkelanjutan

3. PEMBERDAYAAN:

  • Memberdayakan keluarga untuk melaksanakan PHBS melalui penyuluhan personal, kelompok, penyuluhan massa dan penggerakan masyarakat.
  • Sosialisasi PHBS di Rumah Tangga ke seluruh rumah tangga yang ada di desa /kelurahan melalui kelompok dasawisma.

4. PENGEMBANGAN:

  • Mengembangkan kegiatan-kegiatan yang mendukung terwujudnya Rumah Tangga Sehat.
  • Kegiatan yang dikembangkan disesuaikan dengan kreatifitas dan kemapanan dari warga masyarakat setempat, misalnya: Lomba Rumah Tangga Sehat, dll.

5. PEMANTAUAN:

  • Memantau kemajuan pencapaian Rumah Tangga sehat di wilayahnya setiap tahun melalui pencatatan PHBS di Rumah Tangga.
  • Pemantauan tersebut bisa dilaporkan secara terkoordinir dengan petugas kesehatan di wilayah kerja puskesmas setempat.

Demikianlah ulasan ringkas bagaimana peranan kader dalam mewujudkan rumah tangga sehat di lingkungan tempat tinggalnya. Semoga bermanfaat dalam menggerakkan peran serta aktif para kader.

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)

Pengertian Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)

Hidup sehat seperti yang didefinisikan oleh badan kesehatan perserikatan bangsa-bangsa (PBB) World Health Organization (WHO) adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Sedangkan kesehatan jiwa adalah keadaan yang memungkinkan perkembangan fisik, mental, intelektual, emosional, dan sosial yang optimal dari seseorang. Dalam Undang Undang Nomor 23 Tahun 1992 pasal 45 tentang Kesehatan ditegaskan bahwa ”Kesehatan Sekolah” diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis dan optimal sehingga diharapkan dapat menjadikan sumber daya manusia yang berkualitas. Menurut Sumantri, M. (2007) peserta didik itu harus sehat dan orang tua memperhatikan lingkungan yang sehat dan makan makanan yang bergizi, sehingga akan tercapai manusia soleh, berilmu dan sehat (SIS). Dalam proses belajar dan pembelajaran materi pembelajaran berorientasi pada head, heart dan hand, yaitu berkaitan dengan pengetahuan, sikap/nilai dan keterampilan. Namun masih diperlukan faktor kesehatan (health) sehingga peserta didik memiliki 4 H (head, heart, hand dan health).

SAKA BAKTI HUSADA

Satuan Karya Pramuka (Saka) Bakti Husada adalah wadah pengembangan pengetahuan, pembinaan keterampilan, penambahan pengalaman dan pemberian kesempatan untuk membaktikan dirinya kepada masyarakat dalam bidang kesehatan.
Saka Bakti Husada diresmikan pada tanggal 17 Juli 1985, dengan dilantiknya Pimpinan Saka Bakti Husada Tingkat Nasional.
Tujuan dibentuknya Saka Bakti Husada adalah untuk mewujudkan kader pembangunan di bidang kesehatan, yang dapat membantu melembagakan norma hidup sehat bagi semua anggota Gerakan Pramuka dan masyarakat di lingkunganya.
Kegiatan kesakaan dilaksanakan di gugusdepan dan satuan karya Pramuka disesuaikan dengan usia dan kemampuan jasmani dan rohani peserta didik. Kegiatan pendidikan tersebut dilaksanakan sedapat-dapatnya dengan praktek berupa kegiatan nyata yang memberi kesempatan peserta didik untuk menerapkan sendiri pengetahuan dan kecakapannya dengan menggunakan perlengkapan yang sesuai dengan keperluannya.

Pos Pelayanan Terpadu

Pengertian

Posyandu adalah sistem pelayanan yang dipadukan antara satu program dengan program lainnya yang merupakan forum komunikasi pelayanan terpadu dan dinamis seperti halnya program KB dengan kesehatan atau berbagai program lainnya yang berkaitan dengan kegiatan masyarakat (BKKBN, 1989).

Pelayanan yang diberikan di posyandu bersifat terpadu, hal ini bertujuan untuk memberikan kemudahan dan keuntungan bagi masyarakat karena di posyandu tersebut masyarakat dapat memperolah pelayanan lengkap pada waktu dan tempat yang sama (Depkes RI, 1990).

Posyandu dipandang sangat bermanfaat bagi masyarakat namun keberadaannya di masyarakat kurang berjalan dengan baik, oleh karena itu pemerintah mengadakan revitalisasi posyandu. Revitalisasi posyandu merupakan upaya pemberdayaan posyandu untuk mengurangi dampak dari krisis ekonomi terhadap penurunan status gizi dan kesehatan ibu dan anak. Kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam menunjang upaya mempertahankan dan meningkatkan status gizi serta kesehatan ibu dan anak melalui peningkatan kemampuan kader, manajemen dan fungsi posyandu (Depdagri, 1999).

Desa Panca Agung Kecamatan Tanjung Palas Utara RAIH DESA SIAGA AWARD 2009

 

Pelaksanaan kegiatan penilaian Desa Siaga Award Tahun 2009, merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan dalam rangka upaya pengembangan program Desa Siaga dan baru pertama kalinya dilaksanakan di Kabupaten Bulungan yang bertujuan untuk lebih memotivasi peran dari para pengelola atau pengurus Desa Siaga baik di Kecamatan maupun di Desa serta lebih mengoptimalkan kinerja kader Desa Siaga dalam peranannya ikut berperan aktif meningkatkan status kesehatan masyarakat khususnya di desa yang menjadi wilayah binannya, disamping itu pelaksanaan penilaian Desa Siaga Award diharapkan dapat memberikan suatu gambaran terhadap potret kegiatan program Desa Siaga yang secara terimplementasi telah dilaksanakan di masyarakat serta banyak memberikan manfaat dan dampak positif bagi peningkatan derajat kesehatan di masyarakat.

Menurut Tim Penilai, dari hasil pelaksanaan kegiatan penilaian Desa Siaga Award serta upaya yang telah dilakukan untuk lebih memberikan pencerahan bagi kemajuan pengembangan program Desa Siaga selanjutnya dapat kami sampaikan hasil penilaian baik berdasarkan instrument penilaian, maupun dari factor Kelembagaan, Sumber Daya, dan pemberdayaan masyarakat serta upaya pencerahan dari masing–masing bidang program dalam mendukung kegiatan dari 7 (tujuh) kriteria Desa Siaga yang merupakan indikator keberhasilan pelaksanaan program Desa Siaga, adalah meliputi:

Sejuta Manfaat Buah Delima

Faktanya, kandungan antioksidan jus delima tiga kali lebih banyak dibanding red wine atau bahkan teh hijau. (Foto: gettyimages)BUAH delima merupakan salah satu bahan yang kerap digunakan pada hampir semua produk perawatan kulit dan kecantikan. Begitu melirik rak supermarket, Anda pasti mudah menemukan rangkaian body lotion, pelembap, ataupun body wash mengandung buah delima.
Mari menelusuri manfaat lebih jauh jus buah delima bagi kesehatan tubuh. Bagi para pencinta buah delima, Anda akan senang mengetahui bahwa dalam bentuk cair, jus delima juga memberikan berbagai manfaat.
Menurut Carefair, jika Anda membutuhkan kandungan antioksidan dalam porsi besar, maka jus delima adalah jawabannya. Minuman ini sebenarnya mengandung lebih banyak antioksidan. Faktanya, kandungan antioksidan jus delima tiga kali lebih banyak dibanding red wine atau bahkan teh hijau.
Delima kaya akan antioksidan polyphenols, seperti tannin dan anthocyanin. Penelitian medis telah menunjukkan bahwa pasien yang mengonsumsi jus delima setiap hari dapat merasakan berbagai keuntungan, yakni kadar kolesterol menurun, memeroleh vitamin C lebih banyak, serta aliran darah ke jantung meningkat. Ini berarti jus delima juga efektif untuk menjaga jantung supaya tetap sehat dan menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Sebagai minuman, jus delima juga dapat mencegah dan memperlambat efek penyakit Alzheimer, menurunkan tekanan darah, menjaga agar arteri tidak tersumbat oleh penumpukan plak, mencegah kerusakan tulang rawan, dan menjaga kesehatan gigi. Ayo konsumsi buah delima sejak sekarang!

(Sumber: http://lifestyle.okezone.com/)

Peran Kader Kesehatan

Posyandu A. Definsi

Kader kesehatan masyarakat adalah laki–laki atau wanita yang dipilih oleh masyarakat dan dilatih untuk menangani masalah-masalah kesehatan perseorangan maupun masyarakat serta untuk bekerja dalam hubungan yang amat dekat dengan tempat-tempat pemberian pelayanan.

Kader kesehatan masyarakat bertanggung jawab terhadap masyarakat setempat serta pimpinan yang ditunjuk oleh pusat-pusat pelayanan kesehatan. Diharapkan mereka dapat melaksanakan petunjuk yang diberikan oleh para pembimbing dalam jalinan kerja dari sebuah tim kesehatan.

Secara umum istilah kader kesehatan yaitu kader-kader yang dipilih oleh masyarakat tadi menjadi penyelenggara Posyandu. Banyak para ahli mengemukakan mengenai pengertian tentang kader kesehatan antara lain:
Menurut gunawan (kader kesehatan: “kader kesehatan dinamakan juga promotor kesehtan desa (prokes) adalah tenaga yang dipilih oleh dari masyarakat dan bertugas mengembangkan masyarakat”.
Direktorat bina peran serta masyarakat Depkes RI memberikan batasan kader:
“Kader adalah warga masyarakat setempat yang dipilih dan ditinjau oleh masyarakat dan dapat bekerja secara sukarela”.

B. Tujuan Pembentukan kader

Dalam rangka mensukseskan pembangunan nasional, khusus dibidang kesehatan, bentuk pelayanan kesehatan diarahkan pada prinsip bahwa masyarakat bukanlah sebagai objek akan tetapi merupakan subjek dari pembangunan itu sendiri. Pada hakekatnya kesehatan dipolakan mengikut sertakan masyarakat secara aktif dan bertanggung jawab. Keikut sertaan masyarakat dalam meningkatkan efisiensi pelayanan adalah atas dasar terbatasnya daya dan adaya dalam operasional pelayanan kesehatan masyarakat akan memanfaatkan sumber daya yang ada di masyarakat seoptimal mungkin. Pola pikir yang semacam ini merupakan penjabaran dari karsa pertama yang berbunyi, meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya dalam bidang kesehatan.

Tanjung Palas Utara raih Penghargaan Kecamatan Sayang Ibu

gsicrop Sebagai kado akhir tahun 2010, Kabupaten Bulungan kembali mendapatkan penghargaan dari pemerintah pusat melalui Menteri Pemberdayaan Perempuan (Men PP) Linda Amalia Sari Gumelar dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi. Penghargaan itu diperoleh karena Kabupaten Bulungan berhasil melaksanakan Gerakan Sayang Ibu (GSI), khususnya untuk kategori kecamatan sayang ibu (KSI) 2010 yang diraih oleh Kecamatan Tanjung Palas Utara. Sebelumnya kecamatan Tanjung Palas Utara ini menjadi yang terbaik di tingkat Kaltim.

Penyerahan penghargaan dalam bentuk piagam itu, diserahkan Menteri PP kepada mantan Camat Tanjung Palas Utara Harmidi di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, bertepatan dengan peringatan Hari Ibu 22 Desember 2010 lalu. Penyerahan ini juga dihadiri Presiden RI Susilo Bambang Yudoyono (SBY) dan Ibu Ani Yudhoyono serta beberapa menteri lainnya.

Selain Tanjung Palas Utara, ditempat yang sama Rumah Sakit Tanjung Selor juga menerima penghargaan yang sama untuk kategori rumah sakit sayang ibu. Harmidi menyebutkan, selain Bulungan, perwakilan Samarinda juga diundang untuk menerima penghargaan yang sama untuk kategori yang berbeda yakni, kelurahan Karang Anyar dan PT Tirta Mahakam. Apa yang telah kami dapatkan ini diharapkan bisa dipertahankan dengan tetap mengawal program gerakan sayang ibu (GSI). Tanjung Palas Utara memiliki poin plus tersendiri dibandingkan kecamatan lainnya, terang Harmidi, kemarin.

Harmadi yang sekarang menjabat sebagai Camat Peso ini mengungkapkan penghargaan yang diperoleh ini juga berkat masyarakat. Oleh karena itu, penghargaan ini untuk masyarakat Tanjung Palas Utara yang telah banyak membantu dan juga tidak ketinggalan kepada intansi terkait seperti UPTD Puskesmas Tanjung Palas Utara, TP PKK, muspika dan perusahaan yang ada di Tanjung Palas Utara.

Dia juga menjelaskan, keberhasilan ini tidak lepas dari transparansi pada masyarakat setiap kegiatan yang dilaksanakan. Baik mengenai dana maupun program. Sehingga kegiatan bukan untuk kepentingan golongan, tetapi untuk masyarakat itu sendiri. Selain itu juga banyak pembangunan fasilitas yang diperuntukkan kaum perempuan guna memenuhi persamaan gender.  Bahkan, itu terjadi terjadi di keluarga kami sendiri. Dengan kata lain, tidak ada bedanya lagi. Nah, pengertian inilah yang sangat penting disampaikan ke masyarakat, ujarnya. Untuk diketahui, selain KSI di 2008 silam Tanjung Palas Utara juga pernah menjadi yang terbaik kedua tinggi provinsi dalam lomba P2WKSS.

UPTD Puskesmas Tanjung Palas Utara Bekerja Sama dengan PERSIT KCK CABANG XVI DIM 0903/TSR GELAR KHITANAN MASAL DAN PEMBAGIAN SEMBAKO

ImageDalam Rangka menyambut Hari Ulang Tahun Persit Kartika Chandra Kirana yang ke-65, Persit KCK Cabang XVI Dim 0903/Tsr bekerja sama dengan UPTD Puskesmas Tanjung Palas Utara, menyelenggarakan khitanan masal dan pembagian sembako bagi keluarga yang kurang mampu.

Pada hari Kamis tanggal 03 Maret 2011 bertempat di UPTD Puskesmas Tanjung Palas Utara Desa Karang Agung Kecamatan Tanjung Palas Utara Kabupaten Bulungan, Persit Kartika Chandra Kirana Cabang XVI Dim 0903/Tsr Koorcab Rem 091/Asn menyelenggarakan kegiatan Khitanan Masal. Kegiatan ini dapat terselenggara berkat kerjasama yang baik antara Kodim 0903/Tsr, Persit KCK Cab. XVI, pihak Kecamatan Tanjung Palas Utara dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bulungan.

Rencana Pendirian Mushola “Al Aafiat” Di Kompleks UPTD Puskesmas

LOGO ALAAFIYAH Harapannya semua orang berada dalam kondisi sehat. Sehat (Arab  "Al-shihah"), dalam Islam bukan hanya merupakan sesuatu yang berhubungan dengan masalah fisik (jasmani), melainkan juga secara psikis (jiwa). Karena itulah Islam memperkenalkan konseps al-Shihhah wa al-afiyat (lazim diucapkan sehat wal'afiat). Maksud dari konsep itu yakni suatu kondisi sehat di mana seseorang mengalami kesehatan yang paripurna, jasmani, dan rohani atau fisik dan psikis.

Jika ada individu yang sehat, tentu ada pula individu yang sakit. Di hadapan Allah, orang sakit bukanlah orang yang hina. Mereka justru memiliki kedudukan yang sangat mulia.
"Tidaklah seorang muslim tertimpa derita dari penyakit atau perkara lain kecuali Allah hapuskan dengannya (dari sakit tersebut) kejelekan-kejelekannya (dosa-dosanya) sebagaimana pohon menggugurkan daunnya." (Diriwayatkan oleh Imam Muslim).

Epidemiologi TB Paru dan Dampaknya Terhadap Aspek Sosial Ekonomi

penyakittbc Dalam kurun sejarah manusia perang melawan penyakit tuberkulosis paru (Tb-paru) seperti tidak ada putus-putusnya. Ribuan tahun silam seperti ditunjukan oleh tulang-tulang peninggalan masa pra sejarah di Jerman (8000 SM), Tuberkulosis paru diketahui sudah menyerang penduduk pada zamannya. Dari fosil yang digali dari sisa-sisa peradapan Mesir kuno, juga terdapat bukti-bukti bahwa 2,500-1000 tahun SM penyakit ini sudah menjadi masalah kesehatan masyarakat. Dari berbagai catatan dunia banyak raja-raja dan tokoh-tokoh terkenal seperti Raja Henry VII, Goethe, Rousseau, Chopin diketahui meninggal karena penyakit Tuberkulosis Paru (Chanda 2005). Di Indonesia situs berupa relief Candi Borobudur sudah mengenal adanya penyakit ini, mungkin saja ada beberapa raja Indonesia yang menderita Tuberkulosis Paru, namun belum terdapat catatan resmi tentang hal ini.

Tuberkulosis paru menyerang sepertiga dari 1,9 miliar penduduk dunia dewasa ini. Setiap tahun terdapat 8 juta kasus baru penderita tuberkulosis paru, dan angka kematian tuberkulosis paru 3 juta orang setiap tahunnya. 1% dari penduduk dunia akan terinfeksi tuberkulosis paru setiap tahun. Satu orang memiliki potensi menularkan 10 hingga 15 orang dalam 1 tahun.

Rapat Evaluasi Program Bulanan Dengan Pustu

IMG00104-20110310-1323 Pada tanggal 10 Maret 2011 bertempat di ruang pertemuan UPTD Pukesmas Perawatan Tanjung Palas Utara, telah diselenggarakan pertemuan rapat evaluasi program bulanan dengan petugas dari Puskesmas Pembantu se kecamatan Tanjung Palas Utara.  Pertemuan tersebut dipimpin langsung oleh Kepala UPTD Puskesmas Tanjung Palas Utara Bapak Rustam Effendy, SKM, MPH dan dihadiri seluruh petugas Puskesmas Pembantu yang terdiri dari petugas perawat dan bidan serta pemegang program Puskesmas.  Pertemuan ini bertujuan mensinergikan program-program yang mempunyai daya ungkit besar dalam pencapaian target indikator MDG’s yaitu; menurunkan angka kematian bayi, menurunkan kematian ibu, meningkatkan umur harapan hidup dan menurunkan angka gizi buruk.

Nenek 61 Tahun Melahirkan Cucunya Sendiri

Seorang wanita berusia 61 tahun asal Chicago Amerika Serikat melahirkan bayi laki-laki. Laman parentdish.co.uk, mewartakan, Kamis (17/2), wanita luar biasa itu, Kristine Casey, melahirkan bayi laki-laki yang sekaligus juga merupakan cucunya sendiri. Bayi laki-laki itu bernama Finnean Lee Connell.
Peristiwa kelahiran bagi wanita yang telah memasuki masa menopause terjadi karena Sara, anak Casey mengalami masalah kehamilan. Sara yang telah berusia 35 tahun dan suaminya, Bill, lalu sepakat untuk mengikuti program bayi tabung (In vitro fertilisation) dan menitipkannya ke dalam rahim Casey. Melalui teknik tersebut, sperma dan sel telur dari pasangan ini dipertemukan dan diproses untuk kemudian menjadi embrio. Lalu embrio inilah yang ditanam di dalam rahim Casey. Nenek 61 tahun ini kemudian mengandung cucunya selama 39 minggu atau 9 bulan.
Cinta dan kerja keras Casey kepada Sara anaknya, akhirnya berbuah manis setelah ia berhasil melahirkan cucunya itu dengan pembedahan caesar, Rabu (9/2/2011) pukul 9.47 malam.
Dokter yang menangani Casey menggambarkan proses persalinan tersebut penuh dengan air mata bahagia. "Proses operasinya sendiri tidak rumit, namun konteks emosionalnya yang lebih menonjol," ungkap Dr. Susan Gerber, spesialis kebidanan dan kandungan di Northwestern Memorial Hospital.
"Akan menjadi sangat berisiko bagi siapa pun yang mengalami kondisi tersebut. Karena itulah, kami merekomendasikan pasien-pasien terlebih dahulu menjalani evaluasi kesehatan jantung," ungkap Dr. Alan Peaceman, direktur kedokteran kandungan di Northwestern Memorial Hospital.
Casey yang telah mempunyai tiga anak, terakhir kali melahirkan 30 tahun lalu. Casey merasa senang bisa membantu anaknya mewujudkan impiannya.
"Kebahagiaan dalam hidup saya ketika saya bisa melahirkan untuk anak saya sendiri. Saya melakukan ini untuk orang yang saya sayangi," ungkap Caesy.

Air Putih Baik Bagi Kesehatan Jantung

jantung Ingin turunkan resiko sakit jantung? Minum saja air putih. Mungkin ungkapan tersebut terbilang sangat sederhana, tapi begitulah hasil studi yang dilakukan para peneliti dari Loma Linda University di California.
Riset tersebut mengemukakan orang yang minum minimal lima gelas air perhari lebih jarang meninggal dunia akibat serangan jantung dibandingkan yang minum air kurang dari dua gelas setiap harinya.
Sebaliknya orang yang mengkonsumsi minuman selain air putih beresiko meninggal akibat serangan jantung dibandingkan yang minum lebih sedikit.
Analisi ini didasarkan pada studi yang melibatkan 8.280 pria dan 12.017 wanita dengan kisaran usia 38 tahun. Studi selama enam tahun yang dipimpin oleh Jacqueline Chan, DrPH bersama rekannya Synnove Knutsen, MD, PhD, ini mencatat kejadian dan perkembangan penyakit jantung koroner. Dari jumlah tersebut 246 responden meninggal akibat sakit jantung.
Hasil studi yang diterbitkan di American Journal of Epidemiology ini menyebutkan risiko serangan jantung pada responden yang minum lebih dari 5 gelas perhari berkurang sampai 41 persen. Sementara pada pria risiko kondisi yang mengkonsumsi minuman lain termasuk teh, kopi, jus, susu dan alkohol tetap beresiko tinggi terkena serangan jantung.
Menurut Chan air yang diminum akan diserap masuk ke dalam aliran darah, hal ini bisa menurunkan ketebalan pembuluh darah, jadi resiko terkena serangan jantung yang dipicu bekuan darah pun akan berkurang.
Sebaliknya minuman lain akan mempertebal pembuluh darah, pasalnya setelah dicerna bahan ini akan mengandung konsentrasi yang sama dengan darah.
Berbeda halnya dengan aspirin dan alkohol yang bisa menurunkan risiko serangan jantung tapi disertai problem kesehatan lain, sementara air tergolong murah, mudah diperoleh dan tak membahayakan.

Tips Sehat Bekerja di Depan Komputer

Bre-the-programmer Jika Anda bekerja di  rumah atau di kantor  atau sebagai internet maker  kemungkinan besar Anda menghabiskan banyak waktu di depan komputer anda. Hal ini jelas sebagai rutinitas pekerjan anda. Terkadang membosankan terkadang pula melelahkan sehingga dapat mengganggu stabilitas kesehatan dan produktifitas pekerjaan anda . Berikut adalah beberapa tips sehat untuk anda yang bekerja menggunakan banyak waktu di depan komputer :

  1. Setting  meja dan kursi kerja anda agar lebih  ergonomis. Pastikan Anda memiliki kursi yang nyaman dan mendukung bahwa anda diposisikan dengan baik untuk mengetik. Jangan meletakkan printer  atau perangkat keras yang sering anda gunakan terlalu jauh. Perhatikan juga jarak monitor anda.
  2. Perhatikan sirkulasi udara ruangan kerja anda. Buatlah senyaman mungkin. Dengan sirkulasi udara yang baik anda akan di buat jauh lebih konsentrasi.
  3. Jangan sekali kali makan atau minum diatas meja kerja anda. Ini dapat membahayakan komputer atau laptop anda.  Bila terdapat makanan yang tumpah akan menyebabkan tumbuhnya bakteri di atas meja kerja anda. Jelas mengganggu bukan?
  4. Bersihkan mouse,  keyboard dan perangkat lainnya secara berkala. Bersihkan perangkat tersebut agar jauh dari debu dan bakteri.
  5. Istirahatlah sejenak. Jika anda merasa cukup lelah ada baiknya istirhatlah sejenak. Dengan istirahat diharapkan tenaga akan pulih kembali dan lakukan gerakan–gerakan ringan untuk merenggangkan kepenatan.
  6. Rileks sejenak. Bila komputer anda tersambung dengan internet cobalah buka website favorit anda pada saat istirahat. Atau sekedar mencari tips-tips sehat, bisa juga mencari resep makanan favorit anda.
  7. Buat sebaik mungkin rencana kerja anda pada hari yang bersangkutan. Bisa juga untuk beberapa hari selanjutnya.
  8. Bila sudah terlalu penat sebaiknya tunda pekerjaan anda dan istirahatlah. Bila di teruskan akan menggangu konsentrasi pekerjaan anda.
  9. Bekerjalah Dalam Ruangan Yang Cukup Cahaya
    Perhatikan pencahayaan dalam ruang kerja anda, Jangan bekerja dalam ruangan yang terlalu terang dan menyilaukan mata. Gunakan kerai untuk mengatur cahaya dari jendela. Letakkan lampu di atas kepala. Hindari anda menatap cahayanya secara langsung. Sebaliknya, jangan pula bekerja dalam ruangan yang terlalu gelap atau redup. Usahakan agar ruangan anda cukup terang agar mata anda tidak bekerja terlalu keras.

Konsep dasar puskesmas (Kepmenkes ri no: 128/menkes/sk/ii/2004)

  1. Pengertian

    Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.

    1. Unit Pelaksana Teknis

      Sebagai unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota (UPTD), puskesmas berperan menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan merupakan unit pelaksana tingkat pertama serta ujung tombak pembangunan kesehatan di Indonesia.

    2. Pembangunan Kesehatan

      Pembangunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.

    3. Penanggungjawab Penyelenggaraan

      Penanggungjawab utama penyelenggaraan seluruh upaya pembangunan kesehatan di wilayah kabupaten/kota adalah Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, sedangkan puskesmas bertanggungjawab hanya sebagian upaya pembangunan kesehatan yang dibebankan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota sesuai dengan kemampuannya.

    4. Wilayah Kerja

      Secara nasional, standar wilayah kerja puskesmas adalah satu kecamatan, tetapi apabila di satu kecamatan terdapat lebih dari dari satu puskesmas, maka tanggungjawab wilayah kerja dibagi antar puskesmas, dengan memperhatikan keutuhan konsep wilayah (desa/kelurahan atau RW). Masing-masing puskesmas tersebut secara operasional bertanggungjawab langsung kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

  2. Visi

    Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah tercapainya Kecamatan Sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat. Kecamatan Sehat adalah gambaran masayarakat kecamatan masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan, yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan berperilaku sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

    Indikator Kecamatan Sehat yang ingin dicapai mencakup 4 indikator utama yakni:

    1. Lingkungan sehat

    2. Perilaku sehat

    3. Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu

    4. Derajat kesehatan penduduk kecamatan

    Rumusan visi untuk masing-masing puskesmas harus mengacu pada visi pembangunan kesehatan puskesmas di atas yakni terwujudnya Kecamatan Sehat, yang harus sesuai dengan situasi dan kondisi masyarakat serta wilayah kecamatan setempat.

  3. Misi

    Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah mendukung tercapainya misi pembangunan kesehatan nasional. Misi tersebut adalah:

    1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya.

      Puskesmas akan selalu menggerakkan pembangunan sektor lain yang diselenggarakan di wilayah kerjanya, agar memperhatikan aspek kesehatan, yakni pembangunan yang tidak menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan, setidak-tidaknya terhadap lingkungan dan perilaku masyarakat.

    2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah kerjanya. Puskesmas akan selalu berupaya agar setiap keluarga dan masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya makin berdaya di bidang kesehatan, melalui peningkatan pengetahuan dan kemampuan menuju kemandirian untuk hidup sehat.

    3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan. Puskesmas akan selalu berupaya menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan standar dan memuaskan masyarakat, mengupayakan pemerataan pelayanan kesehatan serta meningkatkan efisiensi pengelolaan dana sehingga dapat dijangkau oleh seluruh anggota masyarakat.

    4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat berserta lingkungannya. Puskesmas akan selalu berupaya memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit, serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat yang berkunjung dan yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya, tanpa diskriminasi dan dengan menerapkan kemajuan ilmu dan teknologi kesehatan yang sesuai. Upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan yang dilakukan puskesmas mencakup pula aspek lingkungan dari yang bersangkutan.

Facebook Twitter Delicious Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger